Jakarta – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nasional, profesor dr Taruna Ikrar MBiomed PhD. menerima kunjungan sejumlah awak media di Gedung BPOM, Jalan Percetakan Negara Nomor 23, Jakarta Pusat.
Kunjungan ini membahas maraknya peredaran obat dan kosmetik yang belum memiliki izin edar dari BPOM, namun sudah beredar dan dikonsumsi masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Prof. Taruna Ikrar menyambut hangat para jurnalis dan menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pengawasan produk yang beredar di pasaran.
“Jika masyarakat menemukan obat-obatan, makanan, atau kosmetik yang tidak memiliki izin BPOM, harap segera dilaporkan. Laporan dari masyarakat sangat penting sebagai bagian dari pengawasan bersama terhadap peredaran produk yang tidak sesuai ketentuan,” ujar Prof. Ikrar.
Ia juga menegaskan komitmen BPOM untuk menindak tegas setiap pelanggaran, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh oknum internal lembaga.
“Apabila ada oknum pegawai BPOM di daerah yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya, atau terlibat kepentingan pribadi dalam proses penerbitan nomor registrasi BPOM, maka akan kami tindak tegas. Begitu pula terhadap perusahaan yang melakukan kecurangan—izin edar atau nomor registrasi BPOM-nya akan kami cabut,” tegasnya.
Prof. Taruna Ikrar menutup pertemuan dengan harapan agar masyarakat terus berperan aktif dalam pengawasan dan pengaduan terhadap produk yang berpotensi membahayakan kesehatan konsumen di Indonesia.
“Peran aktif masyarakat adalah kunci dalam menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh konsumen di Indonesia,” tutupnya.
